Islam
mengajarkan bahwa tidak boleh bagi kita
meninggalkan generasi penerus dibelakang kita, generasi yang lemah. Petunjuk
ayat diatas mengharuskan untuk membangun generasi yang kuat, yang berpotensi
dan beriman. Moralitas, intelektualitas dan skill yang penting keberadaanya guna
mewujudkan apa yang dimaksudkan dari persoalan diatas. Yaitu untuk memperoleh
kesejahteraan baik hidup di dunia maupun
hidup di Akhirat nanti.
Terlebih
lagi zaman seperti sekarang ini,
kehidupan spiritual keislaman semakin hari semakin hilang terinduksi oleh
mainstream modernitas zaman. Akulturasi budaya yang tak dapat terelakkan lagi
bagi generasi-generasi sekarang. Sikap dan gaya hidup cenderung meninggalkan
nilai keislaman dan bahkan budaya bangsa, yang lebih mereka pilih. Tidak
demikian hal yang kita inginkan, akan tetapi generasi-generasi yang mampu dan
mau untuk melanjutkan estafet keKhalifahan dalam menegakan Izzul Islam Wal
Muslimin. Generasi-generasi yang akan membentuk komunitas masyarakat yang
beradab dan berbudaya berdiri menghadang laju segala bentuk dan usaha negatif
dari modernitas itu.
Belum
tuntasnya penyelenggaraan wajib belajar 9 Tahun oleh pemerintah yaitu pada
tingkat pendidikan dasar SD dan SLTP perlu upaya maksimal untuk mencapainya.
Urgensi untuk mencapainya karena merupakan salah satu upaya untuk menyiapkan
generasi-generasi yang dimaksud diatas. Terbukti dengan masih banyaknya anak
yang setelah lulus SD yang tidak melanjutkan dan bahkan Drop Out ditengah masa
belajar di SMP, oleh sebab kondisi ekonomi sosial budaya dan sebab lainnya yang
tidak memungkinkan. Hal ini tergambar juga di Dusun Buduran Desa Kalikobok dan
sekitarnya yang sebagian besar penduduknya buruh tani dan pekerja kasar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar